Try to wake up again

"ada masanya naik, maka ada masanya pula turun"

namun diri berharap tubuh hanya diam beristirahat, meski kemudian langkah maju menjadi lemah, daripada berjalan mundur, merasakan turun dan jatuh dalam kubangan kegelapan. Lebih baik tak dulu maju, diam sejenak, sembari berfikir, merenungi kondisi diri, kemudian maju kembali. biarlah yang lain berkata "kau lamban" biarkan saja.. daripada memetik buah yang belum matang, daripada mengambil hasil panen padi yang belum berisi. 

"ada masanya puas, maka ada masanya pula kecewa"

dan diri ingin tidak berharap pada selain Allah, sehingga bilamana rasa kecewa itu hadir, ia hanya sanggup bertahan sebentar saja, tidak meradang lama hingga merusak hati. jika ada sedikit kotor saja, diri mampu membersihkannya lagi, lalu kembali menikmati keringat upaya pensucian jiwa beserta rintangan-rintangannya hingga kembali mendekat pada shiratal mustaqim...  

"ada masanya tertawa, ada kalanya bersedih"

dan diri ingin, sedih yang teramat sangat terasa semata2 hanya untuk Sang Pemilik Cinta dan kekasih-Nya.. menetes karena rasa syukur atas rahmat-Nya yang luas, kasih sayang-Nya yang dalam... tak ingin air mata ini menetes karena hal yang hina dan fana, karena dosa, karena maksiat, atau karena kebodohan diri yang merusak.

ingin rasanya, aku tertawa pada setan, oleh sebab ketidakmampuannya menjerumuskan diri ini pada kegelapan, ia kewalahan, ia sengsara, hingga dia menyerah sejadi-jadinya.

kapankah tiba masa itu...

kapankah aku terbangun dari mimpi itu...

Komentar

Postingan Populer